Sudah menjadi tradisi di hari Rabu terakhir pada bulan Safar atau yang dikenal dengan sebutan Rebo Wekasan dimana sebagian orang meyakini hari turunnya bala. Jika demikian, peristiwa tersebut pada tahun 1445 H ini akan jatuh pada Rabu (13/9/2023) besok.


Namun, ulama berbeda pandangan dalam hal ini. Keyakinan akan turunnya bala itu diperoleh dari sufi yang kasyaf, bahwa pada hari Rebo Wekasan itu, ada 320 ribu bala yang turun untuk setahun, sebagaimana ditulis Syekh Abdul Hamid Quds dalam kitabnya Kanzun Najah Was-Surur fi Fadhail Al-Azminah wash-Shuhur. Hal ini dilansir NU Online dalam tulisan.


Ulama berbeda pendapat dalam menetapkan hukum shalat Rebo Wekasan. menurut Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari adalah haram. Sebab, shalat Rebo Wekasan ini tidak ada asalnya dalam syariat.


Namun, Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Maki dalam Kanz al-Najah wa al-Surur menyebut bahwa Shalat Rebo Wekasan itu boleh dengan syarat bukan niat untuk Rebo Wekasan, melainkan diniatkan sebagai shalat sunnah mutlak.


Begitu juga bila kita merujuk melihat dalam penjelasan kitab Albajuri Hal 193 di sana dijelaskan 'Pada dasarnya sholat Sunnah tidak disunnahkan berjamaah kecuali sholat tarowih, sholat id,Istisqo,gerhana.'
Namun apabila selain sholat tadi dilaksanakan berjamaah juga tidak haram.

 
وصلاة الجماعة للرجال في الفرائض غير الجمعة سنة مؤكدة  (قوله في الفرائض)انما قيد بها لانها محل الخلاف نظير ما تقدم، اما النوافل فمنها ما تسن فيه الجماعة اتفاقا كالعيدين والكسوفين والاستسقاء والتراويح *، ومنها ما لا تسن فيه إتفاقا بل يسن فيه عدمها كالضحى والرواتب وقيام الليل.*
حاشية الباجوري، ج. ١ ص.١٩٣


Jadi kesimpulannya ulama berbeda pendapat atas hukum sholat Rabu wekasan. Dan apabila kita memilih kehati-hatian sebaiknya kita melakukan amaliyah sholat Rabu wekasan dengan dilakukan sendiri dengan niat sholat sunnah mutlak tidak dengan jamaah.


Kontributor : yazid

Pentashih : Ustad Abdul Manaf

Tulis Komentarmu Di Sini

Lebih baru Lebih lama