Kedamean –Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Turirejo terus meneguhkan langkah kaderisasi dengan menggelar Seminar Ansor Turirejo yang dirangkai dengan peluncuran program Gerakan Sedekah Sampah (GSS) di Masjid Al Fattah Lempung, Desa Turirejo, Kedamean, Gresik, pada Kamis (1/5/2025).


Mengusung tema “Menguatkan Peran Pemuda untuk Keberlanjutan NU di Era Modern,” acara ini menjadi wadah strategis mempertemukan beragam elemen muda: mulai dari remaja masjid, karang taruna, pengurus PRNU, perangkat desa se-Turirejo, hingga seluruh Ranting Ansor se-Kecamatan Kedamean.


Ketua PR GP Ansor Turirejo, Sahabat Hermawan, menyampaikan bahwa seminar ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari proses kaderisasi nyata yang menyasar langsung generasi muda desa.


 “Sinergi antar pemuda sangat dibutuhkan. Pemuda Ansor harus siap menghadapi tantangan zaman. Kita harus berani membuat gerakan, dan GSS ini adalah langkah awal membangun ekonomi organisasi yang berbasis kepedulian lingkungan,” tegasnya.




Program GSS sendiri didesain sebagai gerakan pemberdayaan yang menggabungkan kesadaran lingkungan dengan penguatan ekonomi berbasis komunitas. Sampah bukan hanya persoalan limbah, tetapi potensi kebermanfaatan jika dikelola bersama.


Apresiasi datang dari berbagai tokoh, mulai Ketua Tanfidziyah, Rois Syuriah, tokoh masyarakat, hingga Ketua PAC GP Ansor Kedamean, Sahabat Saiful Amri.


 “Ansor Turirejo mampu membaca arah zaman. Tidak berhenti di kaderisasi, tapi harus meluas ke isu lingkungan dan kreativitas pemuda. Yang penting, gerakan ini harus istiqomah dan membawa dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.



Seminar ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman: Sahabat Ahmad Ali yang membedah strategi manajemen organisasi, serta Sulianto Direktur Izura Jawa Timur, yang berulang kali memberi suntikan semangat kepada peserta. 


Pemimpin Redaksi Media Center Sidoraharjo sekaligus Pengurus PC GP Ansor Gresik, Achmad Ali, turut memberikan motivasi. Ia menekankan pentingnya pemuda memahami sejarah NU dan Ansor sebagai pondasi gerakan.


“Ansor bukan hanya tempat bicara ngalor-ngidul, tapi wadah nyata untuk bergerak. Dari pendidikan (Ansor University), ekonomi (BUMA), logistik (Ansor Stokis), hingga kewirausahaan (Ansor BISA), semua harus dirangkul. Mari jadi kader yang bergerak, bermanfaat, dan berdampak,” ungkapnya.





Sementara itu, Direktur Izaura Jatim, Sulianto, mengajak pemuda untuk mulai menata ekonomi secara serius.


 “Bisnis bukan sulap. Butuh proses, mindset yang kuat, dan rencana yang matang. Jangan takut memulai, karena hasil besar lahir dari langkah-langkah kecil yang konsisten,” serunya penuh semangat.


Ketua Panitia, Agung Setia Budi, berharap semangat ini tak berhenti di forum seminar semata.


 "Semoga dengan memahami  dan semangat berwirausaha, para pemuda bisa semakin mantap berkhidmat di Ansor. Turirejo butuh pemuda-pemuda yang bergerak, bukan hanya diam menunggu,” pungkasnya.


Penulis: Achmad Fatkhurrozi

Editor  : Zuhdi Yazid


Tulis Komentarmu Di Sini

Lebih baru Lebih lama